Tuesday, 2 December 2014

HIMMA di Acara Ngaji Bareng Syaikhina Maimoen Zubair

HIMMA di Acara Ngaji Bareng Syaikhina Maimoen Zubair
SERIBU BULAN USIA KH. MAIMUN ZUBAIR,


Sarang - Ratusan alumni pondok pesantren Al-Anwar pada tanggal 7 robiul awal 1432 H yang bertepatan dengan hari Jum'at tanggal 11 Februari 2011 M berdatangan ke pondok mereka dulu untuk mengikuti reuni alumni yang diselenggarakan HIMMA (Himpunan Mutakhorrijin Mutakhorrijat Al-Anwar).
Reuni yang bertajuk "Ngaji Bareng Bersama Syaikhina KH. Maimun Zubair" itu sekaligus memperingati seribu bulan usia KH. Maimun Zubair. Meski cuaca siang itu cukup panas, apalagi bagi mereka yang sudah terbiasa dilingkungan asal yang bersuhu sejuk dan dingin, tentu akan membuat mereka sedikit kesulitan untuk beradaptasi. Namun bagi mereka mungkin tak masalah, karena sebelumnya dulu pernah mondok di Sarang sehingga masalah cuaca tak menjadi halangan. apalagi mereka juga menunggu tausiyah dari KH. Maimun Zubair.
Rangkaian seremonial berlangsung cukup singkat. K. Muhammad Alim yang juga salah satu pengajar Masdrasah Ghozaliyah Syafi'iyyah pada acara tersebut berperan sebagai pembawa acara dan juga sekaligus memimpin pembukaan acara dengan bacaan surah al-Fatihah. Meningkat acara selanjutnya yaitu pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang dilantunkan oleh Ust. Saifuddin yang dulu pernah menjabat ketua pondok pesantren Al-Anwar. Kemudian acara berikutnya sambutan dari ketua HIMMA yang disampaikan oleh KH. Sya'roni. Dalam sambutannya beliau menjelaskan bahwa "Memang orang atau santri kalau sudah tejun ke masyarakat baru akan terlihat betapa merasa bodohnya dirinya. Di situlah kita baru akan merasa rugi, kenapa sejak dahulu kita sewaktu menjadi santri tidak belajar dengan rajin dan giat, serta berusaha sekuat mungkin menjadi santri yang Alim dan Faqih dalam ilmu agama."
Acara berikutnya adalah acara inti yang ditunggu-tunggu, yaitu acara taushiyah yang disampaikan oleh KH. Maimun Zubair. Pada taushiyah beliau, pesan yang paling ditekankan kepada santrinya adalah agar menjadi orang yang tafqih fiddin (mengajarkan ilmu agama) atau paling tidak tafaqquh fiddin (belajar ilmu agama). Sebab dengan begitu paling tidak kita sudah melaksanakan nasyrul ilmi (menyebarkan ilmu Allah). Beliau menyebutkan bahwa tidak suka terjadinya kekerasan yang sering terjadi di negara ini, yang dilatarbelakangi karena tarik ulurnya umat Islam yang merasa negara ini mayoritas Islam sehingga mengklaim bahwa Negara Indonesia adalah Negara Islam.
Acara selanjutnya yaitu penutup sekaligus do'a yang disampaikan oleh beliau KH. Maimun Zubair. Acara ini berakhir sekitar pukul 16: 15 WIB. Demikianlah serangkaian acara yang diselanggarakan untuk memperingati seribu bulan usia beliau KH. Maimun Zubair dan juga untuk menyambut Harlah PP Al-Anwar yang ke-44 di samping acara musabaqoh, sunatan masal, serta Nadwah Fiqhiyyah yang diselenggarakan pada hari-hari sebelumnya. (Ruhan/02v).


HIMMA di Acara Ngaji Bareng Syaikhina Maimoen Zubair
  • Blogger Comments

0 comments:

Post a Comment

Top