HIMMA
di Acara Ngaji Bareng Syaikhina Maimoen Zubair
SERIBU
BULAN USIA KH. MAIMUN ZUBAIR,
Sarang
- Ratusan alumni pondok pesantren Al-Anwar pada tanggal 7 robiul awal 1432 H
yang bertepatan dengan hari Jum'at tanggal 11 Februari 2011 M berdatangan ke
pondok mereka dulu untuk mengikuti reuni alumni yang diselenggarakan HIMMA
(Himpunan Mutakhorrijin Mutakhorrijat Al-Anwar).
Reuni
yang bertajuk "Ngaji Bareng Bersama Syaikhina KH. Maimun Zubair" itu
sekaligus memperingati seribu bulan usia KH. Maimun Zubair. Meski cuaca siang
itu cukup panas, apalagi bagi mereka yang sudah terbiasa dilingkungan asal yang
bersuhu sejuk dan dingin, tentu akan membuat mereka sedikit kesulitan untuk
beradaptasi. Namun bagi mereka mungkin tak masalah, karena sebelumnya dulu
pernah mondok di Sarang sehingga masalah cuaca tak menjadi halangan. apalagi
mereka juga menunggu tausiyah dari KH. Maimun Zubair.
Rangkaian
seremonial berlangsung cukup singkat. K. Muhammad Alim yang juga salah satu
pengajar Masdrasah Ghozaliyah Syafi'iyyah pada acara tersebut berperan sebagai
pembawa acara dan juga sekaligus memimpin pembukaan acara dengan bacaan surah
al-Fatihah. Meningkat acara selanjutnya yaitu pembacaan ayat-ayat suci
Al-Qur'an yang dilantunkan oleh Ust. Saifuddin yang dulu pernah menjabat ketua
pondok pesantren Al-Anwar. Kemudian acara berikutnya sambutan dari ketua HIMMA
yang disampaikan oleh KH. Sya'roni. Dalam sambutannya beliau menjelaskan bahwa
"Memang orang atau santri kalau sudah tejun ke masyarakat baru akan
terlihat betapa merasa bodohnya dirinya. Di situlah kita baru akan merasa rugi,
kenapa sejak dahulu kita sewaktu menjadi santri tidak belajar dengan rajin dan
giat, serta berusaha sekuat mungkin menjadi santri yang Alim dan Faqih dalam
ilmu agama."
Acara
berikutnya adalah acara inti yang ditunggu-tunggu, yaitu acara taushiyah yang
disampaikan oleh KH. Maimun Zubair. Pada taushiyah beliau, pesan yang paling
ditekankan kepada santrinya adalah agar menjadi orang yang tafqih fiddin
(mengajarkan ilmu agama) atau paling tidak tafaqquh fiddin (belajar ilmu
agama). Sebab dengan begitu paling tidak kita sudah melaksanakan nasyrul ilmi
(menyebarkan ilmu Allah). Beliau menyebutkan bahwa tidak suka terjadinya
kekerasan yang sering terjadi di negara ini, yang dilatarbelakangi karena tarik
ulurnya umat Islam yang merasa negara ini mayoritas Islam sehingga mengklaim
bahwa Negara Indonesia adalah Negara Islam.
Acara
selanjutnya yaitu penutup sekaligus do'a yang disampaikan oleh beliau KH.
Maimun Zubair. Acara ini berakhir sekitar pukul 16: 15 WIB. Demikianlah
serangkaian acara yang diselanggarakan untuk memperingati seribu bulan usia
beliau KH. Maimun Zubair dan juga untuk menyambut Harlah PP Al-Anwar yang ke-44
di samping acara musabaqoh, sunatan masal, serta Nadwah Fiqhiyyah yang
diselenggarakan pada hari-hari sebelumnya. (Ruhan/02v).
0 comments:
Post a Comment