=> Manfaat puasa bagi otak
Saat kita berpuasa,
tentunya pola makan mengalami perubahan dibanding hari-hari biasa
di luar bulan Ramadan. Walhasil, banyak perubahan terjadi pada tubuh. Mulai dari sistem
pencernaan hingga otak. Karena selama puasa ada pelepasan hormon
yang mengganggu cara tubuh dalam perubahan makanan menjadi energi, maka mengakibatkan
jumlah mitokondria dalam neuron otak (yang memberitahu sinyal lapar) akan meningkat.
Unik, puasa ternyata memberi beberapa manfaat misterius untuk otak. Sebuah studi yang
dilakukan National Institute on Aging menunjukkan bahwa pengurangan selang waktu makanan dapat melindungi otak dari penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.
Peneliti menjelaskan, pembatasan diet dapat merangsang produksi neuron baru dari sel induk
(neurogenesis) dan dapat meningkatkan plastisitas sinaptik, yang dapat meningkatkan kemampuan otak untuk melawan penuaan dan memulihkan cedera fungsi lanjutan.
Oleh karena itu, meningkatkan interval waktu antara waktu makan dapat bermanfaat bagi otak, bahkan ketika jumlah makanan meningkat dan tak ada penurunan asupan kalori.
Di sisi lain, tingkat gula darah yang rendah selama puasa dapat mengunci otak ke dalam
tahapan tidur nyenyak. Puasa meningkatkan kualitas dan mengintensifkan kedalaman tidur.
Hal ini akan berdampak baik karena proses perbaikan tubuh dan otak terjadi selama tidur.
Ini sebabnya dua jam tidur selama bulan Ramadan lebih memuaskan dan menyegarkan dibandingkan tidur dalam waktu biasanya.
Mau otak kamu tetap terawat baik? Ya, puasa menjadi alternative yang berkah kawan J
di luar bulan Ramadan. Walhasil, banyak perubahan terjadi pada tubuh. Mulai dari sistem
pencernaan hingga otak. Karena selama puasa ada pelepasan hormon
yang mengganggu cara tubuh dalam perubahan makanan menjadi energi, maka mengakibatkan
jumlah mitokondria dalam neuron otak (yang memberitahu sinyal lapar) akan meningkat.
Unik, puasa ternyata memberi beberapa manfaat misterius untuk otak. Sebuah studi yang
dilakukan National Institute on Aging menunjukkan bahwa pengurangan selang waktu makanan dapat melindungi otak dari penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson.
Peneliti menjelaskan, pembatasan diet dapat merangsang produksi neuron baru dari sel induk
(neurogenesis) dan dapat meningkatkan plastisitas sinaptik, yang dapat meningkatkan kemampuan otak untuk melawan penuaan dan memulihkan cedera fungsi lanjutan.
Oleh karena itu, meningkatkan interval waktu antara waktu makan dapat bermanfaat bagi otak, bahkan ketika jumlah makanan meningkat dan tak ada penurunan asupan kalori.
Di sisi lain, tingkat gula darah yang rendah selama puasa dapat mengunci otak ke dalam
tahapan tidur nyenyak. Puasa meningkatkan kualitas dan mengintensifkan kedalaman tidur.
Hal ini akan berdampak baik karena proses perbaikan tubuh dan otak terjadi selama tidur.
Ini sebabnya dua jam tidur selama bulan Ramadan lebih memuaskan dan menyegarkan dibandingkan tidur dalam waktu biasanya.
Mau otak kamu tetap terawat baik? Ya, puasa menjadi alternative yang berkah kawan J
0 comments:
Post a Comment