Monday 9 September 2013

kenapa saya sering mengantuk?? waspadai narcolepsy

sering ngtuk berlebihan?? atau bahkan sering dibarengi halusinasi-halusinasi gk jelas gitu?? jangan dianggap enteng, bisa jadi anda terkena gejala “narcolepsy”. banyak sekali orang yang mengabaikan tentang masalah ini, Narcolepsy memang tidak mematikan, memang gejala sering mengantuk juga bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi atau terserang anemia, silahkan baca artilkel tentang kenapa saya sering mengantuk??waspadai anemia, tapi menurut saya sangat mengganggu dan mengurangi kwalitas hidup.... baiklah untuklebih memperjelas mari kita mulai

Apa yang dimaksud dengan narcolepsy?

Narcolepsy is a neurological condition most characteristized by Excessive Daytime Sleepiness (EDS). A narcoleptic will most likely experience disturbed nocturnal sleep, which is often confused with insomnia, and disorder of REM or rapid eye movement sleep. It is one of the dyssomnias. A narcoleptic may also sleep at any random time.

“Satu dari 2000 orang Indonesia menderita narkolepsi dan sebagian besar diantaranya disebabkan oleh keturunan”, kata Effy Afifah, S. Kep. M.Kes yang dikutip oleh Gloria Daniela Pasaribu, dari majalah Suara Mahasiswa UI. Kecilnya angka tersebut disebabkan oleh banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa gangguan tidur yang mereka alami adalah narkolepsi.

lalu apa gejalanya dan apa juga tanda narcolepsy?

Karakteristik dari narkolepsi adalah mengantuk berlebihan, walaupun telah tidur cukup pada waktu malam hari. Seseorang penderita narkolepsi bisa mendadak jatuh tertidur, dimanapun dan waktu kapanpun.

Dalam bahasa sehari-hari, narkolepsi dapat dikatakan sebagai serangan tidur yang mendadak, tanpa melihat tempat. hal ini sangat mengganggu aktifitas kita karena Penderita sulit menahan kantuk, bahkan pada saat sedang aktif melakukan kegiatan, gk kebayangkan pasti??. Oleh karena itu, penderita narkolepsi sering dicap pemalas, dan tukang tidur, karena selalu mengantuk dan kekurangan tenaga. apa kalian pernah menemukanya???

memang tidak membahayakan bagi kesehatan penderitanya, namun bagi jiwanya dan orang disekitar bisa terganggu Bayangkan, jika saat memasak jatuh tertidur, atau mengantuk saat sedang dalam kondisi menyetir. bukan ini hal yang berbahaya.

Sayangnya sampai saat ini obat-obatan yang ada hanya untuk mengurangi gejalanya, dan tidak menyembuhkan.

lalu apa langkah yang harus dilakukan jika ada kluarga yang terserang narcolepsy??

Dibutuhkan dukungan seluruh keluarga, juga teman-teman dekat penderita untuk men support nya. Teman dekat bisa membantu penderita, yang sering jatuh tertidur bukan di tempat yang tepat, misalnya sedang menunggu kuliah. Jika ini dibiarkan, maka penderita akan ketinggalan pelajaran, karena sering mereka bermimpi telah mengikuti kuliah, padahal jatuh tertidur di bangku di luar ruang kuliah. Apabila penderita bisa datang di tempat kuliah yang tepat, walaupun saat kuliah jatuh tertidur, maka penderita masih dapat mengikuti pelajaran, walaupun tak seefektif teman-temannya yang normal. Walau demikian, di saat-saat tertentu, penderita bisa seperti orang normal, tahan belajar sampai malam mengerjakan tugas.

Keluarga penderita dapat mendukung, dengan meminta jadual kuliah, jadual tugas serta agenda kegiatan sehari-hari, sehingga memudahkan untuk monitoring, mengingatkan dan membantu membangunkan penderita jika sudah waktunya untuk berangkat kuliah. Dukungan pengajar, dosen, untuk memahami penderita sangat penting, sehingga penderita bisa melakukan aktifitasnya sebagai mahasiwa secara normal.

Apakah penderita narkolepsi masih tetap bisa hidup normal?

Jawabannya adalah “ya”.bahkan seringnya ia tidak mengetahui bahwa ia menderita penyakitini. Disekeliling saya, pada saat kuliah, dalam lingkungan keluarga, saya mengenal beberapa penderita narkolepsi. Saat saya masih mahasiswa, istilah ini belum familier. Saya mempunyai sahabat dekat, yang setiap jam kuliah selalu tertidur. Pada saat kuliah telah masuk ke tahap penjurusan, jumlah mahasiwa setiap kuliah hanya berjumlah delapan orang, sehingga kalau tertidur akan terlihat sangat menyolok.

Jadi, pada saat yang mengajar adalah dosen yang sangat disiplin (atau galak), sahabatku tadi selalu duduk diapit teman-teman dekatnya…yang berfungsi untuk setiap kali mencubit tangannya jika dia telah menunjukkan gejala mengantuk. Bisa dibayangkan betapa tangannya membiru selesai kuliah. Kalau dosennya baik dia sering langsung melorot dari tempat duduk, dan tidur di bawah bangku kuliah, ditutupi oleh teman yang duduk di kiri kanannya agar tak terlihat oleh dosen. Dia sangat menderita, dan saat mengeluh pada ayahnya, ternyata ayahnya juga mengatakan kalau lagi tak sibuk di kantor sering mengantuk.

Praktis, teman saya tiap hari meminjam catatan kuliah dari temannya, karena kalau dipaksa menulis, isi catatan kuliah bisa lucu-lucu. Dimanakah dia sekarang? Setelah menjadi sarjana dan bekerja, dia menikah…dan saat ini telah mempunyai gelar S2, dan menjadi pejabat teras di suatu Departemen. Saat ketemu, saya bertanya…”apakah masih suka mengantuk?” Dia menjawab, bahwa setelah melahirkan anak, mengantuknya menjadi berkurang.

baiklah para pembaca sekalian hanya itu infornasi yang dapat saya berikan semoga bermanfaat dan semangat hidup sehat!!!!

  • Blogger Comments

0 comments:

Post a Comment

Top