Tuesday 3 June 2014

Sejarah Ibnu Firnas, ilmuwan muslim Penggagas prototype pesawat terbang pertama

Sejarah Ibnu Firnas, ilmuwan muslim Penggagas prototype
pesawat terbang pertama
Sejarah Ibnu Firnas, ilmuwan muslim Penggagas prototype pesawat terbang pertama
Sekitar 9 tahun yang  lalu saya pernah memainkan sebuah game anak-anak yang diproduksi oleh game house, nampak asyik dan sangat seru untuk ukuran game mini. Game ini sangat mendidik, dengan beberapa pilihan metode pembelajaran, saya memang pecinta game, hingga sampai saat ini masih melekat pula bagaimana gambaran dan audio di game-game yang pernah saya mainkan, termasuk game tadi. Saya masih ingat bagaimana program tersebut mengajarkan saya “ whrigt bersaudara adalah penemu pertama pesawat terbang “ begitu bunyi audio tersebut dengan gambar animasi virtual yang menarik keingin-tahuan anak-anak.
Jika membuka buku-buku berliterature  sejarah, tentu kita akan menemukan catatan sejarah pesawat terbang diciptakan oleh ilmuwan barat seperti roger bacon, sir george calley, otto littental dan santos dummon. Atau yang banyak sekali tertera dalam buku-buku bahwa Roger Bacon menemukan konsep kemudian dikembangkan oleh duo amerika, Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright).
Beberapa fakta-fakta diatas membuat kita sangat familiar dengan  wright bersaudara dan ilmuwan non uslim lain sedangkan fakta sejarah mengenai ibnu firnas pun terkubur bersama ide cemerlangnya, kita sebagai muslim malah lebih sering mengenal sosok sejarawan dan para penggebrak dunia yang notabenya non muslim, kalau bukan kita yang mengenal sejarah islam itu sendiri lalu siapa lagi?? Mari kita coba menengok sejarah.
Sejarah keemasan islam di tanah hispania ( andalusia ) sudah tidak bisa disembunyikan lagi, apalagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta cendekiawan-cendekiawan muslim yang terus bermunculan kala masa keemasan islam. Beberapa catatan sejarah dan buktinya pun masih tersisa sampai saat ini, dalam bidang pengetahuan bisa kita temukan banyak nama, diantaranya  Abul Hasan al-Kalasadi dengan kecerdasanya dalam matematika, dalam bidang pertanian ada Syekh zakaria Ibnu al-Awwam,  dalam bidang astronomi pun juga ada, ia adalah Ibnu Al Samh, dan sederet nama-nama ilmuan muslim yang sangat beragam, dalam bidang penerbangan juga ada, dia adalah  Ibnu Firnas.
Tak banyak remaja muslim yang mengenal sejarah Ibnu firnas itu sendiri, oleh sebab itu saya ingin mengajak pembaca untuk menjadi satu dari orang yang tak banyak tersebut. Abbas Qosim ibnu Firnas, dilahirkan pada tahun 810 M di Korah takrna ,Izn-Rand Onda, Andalus ia, yang letaknya sekarang berada di ronda, spanyol.  Ia lahir pada masa pemerintahan dinasti Umayyah. Selain dikenal sebagai seorang ilmuwan penerbangan di masanya, ibnu firnas juga seorang ahli astronomi, matematika dan kimia, Ia tercatat memiliki karya-karya monumental seperti konsep tentang terjadinya halilintar dan kilat, Ia juga pernah membuat alat pendeteksi waktu, yang ia persembahkan khusus untuk Amir Muhammad bin Abdurrahman. Alat ini diberi nama 'al-Minqalah', saya sendiri belum pernah melihat seperti apa itu al-minqalah. Tidak cuma itu, dia juga berhasil menciptakan gelas berwarna. Dalam bidang astronomi, Ibnu Firnas pun mampu menciptakan semacam rantai cincin untuk menjelaskan pola gerakan planet dan bintang. Apakah anda pernah melihat jam air?? Benda ini juga merupakan penemuan ibnu firnas, orang-orang menyebut jam ini dengan nama al-maqata. Ilmuwan hebat seperti ini bagaimana kita tidak mengenalnya?? Selain itu, Ibnu Firnas pun menunjukkan cara bagaimana memotong batu kristal yang saat itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang Mesir.
Sebagai seorarng imuwan beliau memiliki impian beliau ingin  manusia bisa terbang bebas laksana burung di angkasa. Sekitar tahun 852 M, Ibnu Firnas, mulai meneliti gerak aerodinamika, fisika udara, anatomi burung dan kelelawar. Dengan kerja keras yang memeras keringat dan usaha akhirnya beliau berani mengklaim bahwa manusia pun bisa terbang di udara, kemudian pria yang di barat dikenal dengan nama armen firman ini membuat sebuah prototipe atau sebuah kerangka pesawat terbang, mungkin masih sangat sederhana, dengan membuat 2 kerangka yang menyerupai sayap burung yang di beri bulu-bulu. melalui keberanian yang matang beliau mengumpulkan warga cordoba untuk melihat aksi gilanya, yaitu terbang dari atas menara masjid agung di cordoba, mezquita. Seruan ibnu firnas mengundang penasaran banyak orang untuk ikut menyaksikan apa yang akan diakukan manusia sok gila itu. Ibnu firnas mulai meluncur bebas dengan konsep burung sederhana yang telah ia rancang, tepuk tangan saling bersahut-sahutan menyambut keberhasilan ibnu firnas, beliau berhasil mendarat dengan selamat, hanya beberapa cidera ringan.
Setelah keberhasilan percobaan pertamanya itu beliau terus melakukan penelitian lebih dalam dengan mengkolaborsikan beberpa ilmu yang dikuasainya, namun sayang pada percobaan berikutnya ibnu firnas mengalami cidera punggung yang membuatnya tidak bisa beraksi lagi. Tapi cidera itu tetap tidak menyurutkan keinginan dan cita-cita ibnu firnas untuk terus mengembangkan penemuanya. Namun sayang, setelah 12 tahun menahan cidera punggung atau sekitar tahun 888 M ibnu firnas meninggal, dan meninggalkan banyak ilmu. Rasanya juga tidak ayal jika kemudian penemuan ini ikut mengisi inspirasi penyempurnaan pesawat terbang yang sering  kita jumpai.
Jadi, jauh 1 abad sebelum wright bersaudara memamerkan penemuan pesawat terbangnya, ibnu firnas sudah lebih dulu merancang konsep dasar mengenai dua sayap. Saya sendiri tidak mengklaim penemuan ibnu firnas lebih sempurna dari konsepnya roger bacon atau wright bersaudara, namun coba kita lihat rentan waktu yang terjadi antara mereka, jelas ibnu firnas lebih hebat. Di masa kegelapan dunia barat, beliau malah asyik terbang dengan kegilaanya dari atas menara masjid mezquita cordoba.
Ibnu firnas hanya satu contoh kecil dari ilmuwan muslim yang namanya hampir tidak terbaca, masih banyak sekali ilmuwan muslim yang seharusnya kita sebagai generasi muslim harus lebih mengenal ilmuwan dalam islam itu sendiri, ketimbang familiar dengan nama-nama ilmuwan barat. Saya takut kalau generasi setelah kita malah meng-kambinghitam-kan para sejarawan karena tidak mencatat ilmuwan muslim dalam sejarah dan ensiklopedi modern, hal ini sangat tidak etis, kita yang tidak mau mempelajari, mereka kemudian mereka hilang. Dan sebagai gantinya, para sejarawan lah yang salah karena mengubur sejarah?? Hah??!!
Saya tidak menyuruh pembaca untuk melupakan atau tidak perlu tahu deretan nama ilmuwan barat atau non muslim. Namun alangkah lebih indah jika kita mengenal saudara kita terlebih dahulu, Mereka semua adalah sejarah dan itu sama-sama ilmu yang bisa kita pelajari untuk mengambil nilai positif, jika mereka orang non muslim bisa menciptakan karya hebat, kenapa kita tidak?? Jangan sampai kehebatan mereka membuat kita minder dan kemudian membuat kita mundur untuk bersaing dalam pendidikan dan penelitian.

“mungkin rumput tetangga lebih hijau tapi saya akan menanam rumput yang lebih segar”
  • Blogger Comments

0 comments:

Post a Comment

Top