Pajomblangan - Hari
ini rakyat Indonesia merayakan hari ulang tahun republik yang ke 69, dengan
semangat patsriotisme, upacara-upacara bendera telah dilaksanakan pagi tadi di
seluruh penjuru negeri, tidak ingin ketinggalan menunjukan sikap patriotisme,
Seluruh Santri ponpes Mambaul Huda diikuti lembaga-lembaga pendidikan formal
yang ada di desa Pajomblangan, mulai dari RA Muslimat, MI, SD, SMP beserta
segenap warga hari ini juga juga berkumpul dan rela berpanas-panasan untuk ikut
meramaikan HUT RI ke 69. Upacara bendera yang diikuti oleh seluruh santri dan
berbagai lembaga sekolah di desa Pajomblangan ini memang rutin diadakan setiap
tahun dalam memperigati HUT RI.
klenteng,
lapangan desa yang menjadi tempat
upacara sudah mulai dipenuhi para peserta sejak pukul 07.00 pagi tadi, Iringan
musik marching band fatanabila makin menambah semangat para peserta dalam melaksanakan
upacara tersebut, dan menambah kemeriahan satu demi satu acara yang telah diagendakan.
Santri-santri memang
sudah tidak asing lagi dalam keseharian masyarakat Pajomblangan dan sekitar.
Pasalnya, sejak tahun 1990 mereka sudah mulai berbaur dengan para santri, hingga
kini pesantren tersebut masih tetap eksis, jumlah santrinya pun sampai saat ini
terhitung hampir mencapai 1000 santri yang juga menempuh pendidikan formal.
Pondok
pesantren merupakan sistem pendidikan tertua di Indonesia, pengajaran dalam
pesantren bukan hanya mengedepankan kecerdasan otak, kecerdasan hati juga
menjadi prioritas dalam mendidik para santrinya, tidak hanya itu, pesantren
juga berusaha membangun sikap patriotisme dan cinta tanah air. Apalagi
saat hari-hari besar nasional tiba,
momen ini banyak dijadikan sebagai motifasi cinta tanah air, sebagaimana yang
dilakukan oleh pesantren Mambaul Huda, yang mana santrinya terus eksis
mengikuti upacara bersama di lapangan desa Pajomblangan.
Upacara 17
Agustus, merupakan momen yang tepat untuk kembali mengingat para pahlawan, dan
bercermin melalui sejarah. “ hendaknya, melalui upacara seperti ini, kita dapat
lebih mengenang para pahlawan pendahulu, dan bertafakur “ ungkap kyai Adib
Karomi selaku inspektur upacara dalam pidato di tengah-tengah upacara
bendera. Sejak diproklamasikannya
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memang sudah merdeka dari
penjajahan fisik, penjajahan yang dapat dengan mudah dirasakan, dan dapat
diketahui bahwa negeri ini sedang terjajah, tapi sejatinya penjajahan ini akan
terus berlangsung namun dalam bentuk-bentuk yang lain. Penjajahan budaya,
penjajahan ekonomi, penjajahan peradaban dan penjajahan-penjajahan lain yang
membuat bangsa ini akan terus terjajah, hal ini bisa terobati kala muncul para
pahlawan-pahlawan baru yang senantiasa berkorban demi bangsa, “ oleh sebab itu
kita harus mau menjadi pahlawan-pahlawan baru, agar penjajahan ini lekas
teratasi “ lanjut Inspektur upacara yang juga menjadi pengasuh ponpes Mambaul
Huda ini.
Tahun ini,
upacara kembali selesai dengan lancar seperti biasanya, pukul 08.45 para
peserta sudah mulai meniggalkan lapangan upacara, tapi kemeriahan dari para peserta
belum cukup sampai di sini, sambil pulang ke masing-masing tempat sekolah,
mereka tetap menjaga barisan dan berjalan bersama diiringi drumb band yang
terus menyanyikan lagu-lagu nasional.
Kemudian, lomba
santri terbuka khas 17 Agustus-an juga turut meramaikan deretan acara hari ini,
para santri sangat antusias mengikutinya hingga menjelang sore, lomba tersebut
dilaksanakan di halaman ponpes Mambaul Huda. Bagi para santri sendiri, momen
ini menjadi ajang pelajaran dan kedisiplinan serta hiburan dan sportifitas.
0 comments:
Post a Comment