Saturday, 22 November 2014

Bedah Disertasi Dr. KH. Abdul Ghofur Maimoen


Bedah Disertasi Dr. Abdul Ghofur Maimoen “Hal yang menarik dari disertasi ini adalah, selain membicarakan secara detil tema yang diangkat, juga karena pengungkapan linguistik (kebahasaan) yang hampir secara menyeluruh. Karena itulah, disertasi ini terasa seperti kitab yang ditulis oleh Ahli Bahasa.” Hal itu yang disampaikan oleh Saiful Bahri, MA, Kandidat Doktor Universitas Al Azhar dalam bedah disertasi Dr. Abdul Ghofur Maimoen.

Acara yang berlangsung di Griya Jateng pada tanggal, 16 Juli 2010 itu selain mendapat sambutan hangat dari kalangan pejabat KBRI seperti Atdik KBRI Cairo, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. juga dari kalangan Mahasiswa Indonesia di Cairo. Itu terlihat dari banyaknya hadirin yang memenuhi Auditorium Griya Jateng.

Dr. Abdul Ghofur mengaku, disertasinya yang berjudul “Hasyiyah Kitab Karya Zakaria Al Ansari dalam menafsiri Qadli Al Baidlawi dari surat Yusuf sampai surat As Sajdah” adalah disertasi yang amat tebal. Naskah aslinya sebenarnya lebih dari 2000 halaman. Akan tetapi, disebabkan oleh beberapa hal, maka sebelum ujian disertasi, ia harus memangkasnya sedikit demi sedikit.

Ditanya kenapa dia harus mengambil karya Zakaria Al Ansari, dia mengatakan, Zakaria Al Ansari adalah ulama’ yang besar di Mekkah. Sementara itu, banyak ulama’ Indonesia yang berguru dan mengaji di Mekkah. Hal yang sama juga terlihat dari referensi kitab yang diambil dari karya-karya pondok Indonesia yang mengacu dari karya besar Zakariya Al Ansari dan murid-muridnya.

Di sisi lain, Prof. Dr. Sangidu, M.Hum. menilai bahwa penelitian yang telah dilakukan oleh Mas Ghofur ini diperlukan ketelitian, kesabaran, dan kekuatan baik fisik maupun psikis karena disertasi ini juga menyangkut kerja filologi yang berat.

  • Blogger Comments

1 comments:

Top